Semangat Menebar Kebaikan Lewat Tulisan
Unknown
January 21, 2019
0 Comments
Saya
adalah ibu dari seorang anak. Punya hobi menulis sejak kecil. Saya paling suka
diberi tugas mengarang sewaktu di sekolah dasar pada pelajaran Bahasa
Indonesia. Entah mengapa, seperti ada hasrat yang terlampiaskan ketika menulis.
Dulu saya tak pandai bicara, mungkin lebih tepatnya pemalu, namun jika jari
saya sudah bekerja, apapun yang ingin saya ungkapkan seolah tak satupun
terlewatkan.
Sewaktu SMA, orang tua saya membelikan saya komputer pentium 3. Saya suka berlama-lama di depan komputer untuk mendengarkan musik dan mengerjakan tugas hingga lupa waktu. Lama-kelamaan saya berpikir agar tak hanya mengejar deadline tugas saja di depan komputer, saya butuh sesuatu yang lebih dari sekedar mengerjakan tugas dan mendengarkan musik. Saya mulai membuka Microsoft Word dan mulai merangkai kata. Dulu, internet tak sepopuler sekarang, sehingga yang bisa saya otak atik hanya Microsoft Word. Dan saya tak terlalu menikmati game di komputer. Waktu SMA ketika jam istirahat, saya suka ke perpustakaan dan membaca novel. Namun kok rasanya saya hanya menjadi konsumen ya? Saya berpikir mengapa bukan saya yang menulis novel dan dibaca oleh orang lain? Akhirnya dimulai dari suka masuk ke dalam dunia fiksi, saya pun jadi suka membuat cerpen dan novel.
Sewaktu
SMA, saya juga pernah ikut serta menjadi penulis temporer di koran lokal.
Waktu itu koran tersebut merekrut pelajar-pelajar dari beberapa sekolah
untuk bisa menyumbangkan karyanya dan kami diberi honor untuk mengisi rubrik
siswa. Dan saya mendapatkan kesempatan itu. Uang yang didapat mungkin tak seberapa,
yang paling saya senangi adalah ketika tulisan saya bisa dibaca oleh
orang-orang seJambi kala itu.
Saat
menjadi arsitek pun saya pernah diminta oleh koran lokal untuk menulis tentang
profesi. Saya tak menolak. Saya senang sekali bisa berkontribusi kembali. Waktu
itu isi artikel saya tentang pendidikan yang kerap mengubah mental dan
perilaku. Ya, isinya tentang pola pikir para mahasiswa yang terkadang salah
intruksi. Mungkin saya bukan siapa-siapa, tapi saya berharap tulisan saya bisa
diterima oleh masyarakat dan berharap itu bermanfaat.
Tahun 2009, ketika internet mulai merajai dunia, saya membuat blog arsitektur yang berisi karya-karya arsitektur saya selama kuliah dan mengikuti sayembara desain. Tak peduli siapa yang membaca blog itu dan betapa buruknya desain saya waktu itu, saya hanya berpikir karya saya tak boleh terlupakan, harus diabadikan lewat tulisan sebagai bentuk dari penghargaan terhadap diri sendiri. Karena bagi saya, siapa lagi yang akan menghargai karya kita jika bukan diri kita sendiri kan? Dan bagi saya, karya arsitektur yang saya tulis dari masa ke masa itu sebagai bentuk perbandingan kemampuan saya dalam hal desain. Saya bisa melihat dari tahun ke tahun bentuk karya saya berubah-ubah dan saya jadi bisa mengukur diri. Seiring berkembangnya waktu, blog arsitektur saya itu jadi portfolio dan Alhamdulillah dari blog itu saya jadi banyak dapat job desain. Awalnya hanya berpikir untuk berbagi dan mengumpulkan portfolio, lama-kelamaan rezeki datang sendiri.
Di blog itu juga saya suka menulis tentang travelling. Berjumpa dengan bangunan tua dan lagi-lagi tak jauh dari arsitektur. Saya mereview detail-detail bangunan tua dan tempat wisata. Tujuannya juga sebagai referensi desain saya dan untuk berbagi dengan pembaca, siapa tau ada pembaca yang butuh referensi untuk perjalanan wisatanya.
Seiring berjalannya waktu, saya butuh sesuatu yang lebih. Saya merasa masih ada hasrat yang belum terpenuhi di dalam tulisan-tulisan saya. Saya ingin menulis lebih, namun tak punya banyak waktu untuk mengembangkan hobi yang lain karena saya selalu disibukkan dengan pekerjaan saya yang selalu mengejar deadline. Hingga akhirnya, ketika menikah saya punya banyak waktu untuk bisa menulis dan akhirnya terbentuklah blog ini. Saya memutuskan untuk resign dan fokus pada keluarga. Saya bekerja di rumah, membuka biro arsitektur sendiri di rumah.
Di blog ini saya ingin banyak menulis tentang hal-hal bermanfaat lainnya seperti tentang kehidupan, hobi, inspirasi, tutorial, dan lain sebagainya. Intinya, saya ingin lebih banyak berbagi tak hanya soal arsitektur saja. Saya menginginkan kehidupan yang lebih normal tanpa deadline. Saya berharap blog ini bisa dijadikan pelajaran dan juga inspirasi bagi pembaca.
Niat awal untuk berbagi ternyata menuai banyak kesempatan untuk mendapatkan
rezeki. Lama bergelut menjadi blogger arsitektur, saya terlalu sibuk
mengumpulkan portfolio dan mengabaikan hal-hal yang sebenarnya dapat
mendapatkan pundi-pundi rezeki dari dunia internet. Karena awalnya tak ada niat
untuk mencari uang, hanya untuk berbagi. Ketika saya mulai resign dari
pekerjaan, barulah kesempatan-kesempatan itu saya cari tahu lewat blogger
lainnya. Dimulai dari ikut kompetisi menulis, sampai dengan memasang iklan di blog.
Source : pixabay |
Profesi
saya sebagai arsitek memang membanggakan, tapi ada satu hal yang sering saya
lupakan. Saya hanya berbagi dengan orang-orang sesama profesi dan mahasiswa
arsitektur. Tapi profesi baru saya sebagai blogger jauh lebih
membanggakan. Saya merasa bisa hidup lebih normal saat ini. Bisa berbagi lebih
dengan banyak hal yang saya lewati sehari-hari, tak melulu soal profesi arsitek
saya saja. Saya bangga bisa berbagi banyak manfaat lewat tulisan.
Harapan dan resolusi saya menjadi blogger di tahun 2019 ini antara
lain adalah :
Ketika kita tak punya banyak waktu, energi, dan uang untuk berbagi, mungkin bisa berbagi lewat tulisan. Awal saya menulis blog adalah tulisan tentang kehamilan. Tulisannya bisa dilihat di sini. Setelah 1 tahun berlalu, saya lihat viewersnya mencapai 7000an. Ternyata tulisan saya berguna juga. Sejak saat itu, saya mulai rutin menulis minimal 1 kali dalam seminggu. Mungkin pengalaman yang saya abadikan lewat tulisan bisa jadi referensi bagi pembaca. Dan saya berharap tulisan saya yang lain bisa lebih banyak manfaatnya lagi untuk orang banyak.
Saya punya akun Instagram hobi_menjahit . Akun
itu akun iseng saya yang merepost tips, trik, dan tutorial
sederhana tentang menjahit. Dibanding akun Instagram saya yang
lain yang berisi jualanan saya dan akun pribadi, akun hobi_menjahit followersnya lebih
cepat naik. Setelah saya pelajari ternyata karena isinya adalah hal-hal yang
dibutuhkan banyak orang berupa tutorial. Ternyata hal-hal bermanfaat lebih banyak
dicari oleh pengguna media sosial. Begitu juga dengan blog. Tulisan saya yang
berisi tentang manfaat, review produk, dan pengalaman lebih
banyak viewernya dibandingkan dengan tulisan lainnya. Karena
pembaca butuh banyak referensi ketika mencari di mesin pencarian Google. Jadi
untuk tahun ini saya berniat untuk bisa menulis blog tentang tutorial sew
and craft sesuai dengan passion dan hobi saya. Saya berharap
bisa berlanjut juga di tahun-tahun berikutnya. Entah mengapa, seperti ada
kepuasan tersendiri saja jika tulisan kita bisa bermanfaat bagi orang lain.
Secara tidak langsung kita membantu orang lain dalam mencari referensi bukan?
Nah... masih ada lagi yang ingin saya capai di tahun 2019 ini.
Saya ingin menerbitkan novel lagi. Berbagi cerita yang syarat makna kepada
pembaca. Ini passion yang tak pernah hilang sejak zaman saya
SMA. Saya ingin berbagi cerita dalam cerita, ya... itu bisa diwujudkan dengan
menulis novel. Tak hanya melulu soal cinta, tapi dengan bercerita, kita bisa
menyampaikan makna tentang kehidupan di dalamnya. Berbeda dengan blog, novel
berisi tentang fiksi yang disamarkan lewat kata, namun pernah terjadi di dunia
nyata. Di dalam novel, kita bisa masuk ke dunia lain. Hanya pecinta novel yang bisa
mengartikan maksud saya. Hehe...
Ketika
kita berbagi manfaat kepada orang lain, saya sangat yakin rezeki itu akan
datang sendiri. Dengan menulis saja pundi-pundi rezeki berdatangan. Blogger bisa
mendapatkan imbalan dari pemasangan iklan, dari review produk, dan yang paling
saya sukai adalah dari kompetisi. Selain mendapatkan hadiah jika menang, bagi
saya kompetisi adalah untuk mengukur kemampuan. Sejauh mana kualitas tulisan
kita berkembang. Asyik sekali rasanya jika kita bisa menghasilkan uang dari hobi.
Karena hobi yang membayar kita.
***
Lomba
blog sangat banyak sekali, tinggal kita pilih yang sesuai dengan waktu dan
kemampuan kita untuk mengumpulkan ide.
Dan di tahun 2019 ini saya ingin banyak menulis lomba untuk mengukur kemampuan.
Dan dari lomba blog, kita bisa berteman dengan banyak Blogger
profesional.
Saya
banyak mendapatkan info lomba blog dari instagram. Salah satu yang memicu untuk
menulis adalah hadiah-hadiahnya yang lumayan juga untuk jajan anak. Saya mendapatkan info Lomba Blog Nodi dari Instagram. Saya juga terinspirasi dari Bang Nodi untuk
rajin menulis. Beliau banyak mendapatkan penghasilan tambahan dari blog.
Berawal dari hobi menulis dan menebar manfaat, rupanya beliau sering
memenangkan lomba blog. Awalnya hanya untuk mengukur kemampuan menulis, lama
kelamaan rezeki datang sendiri dan bisa kasih tambahan belanja buat sang istri. Setelah membaca tulisannya, ternyata beliau adalah blogger yang inspiratif buat saya.
Blog Bang Nodi |
Terkadang,
saya sering kehabisan ide untuk menulis. Ternyata, ide menulis bisa kita dapatkan
dari tema-tema pada lomba blog yang kita ikuti. Dari tema-tema itu kadang
muncul ide-ide lain untuk menulis lebih banyak lagi. Saya bangga bisa menjadi narablog yang bisa menebar manfaat. Karena sesungguhnya, pribadi yang paling
baik di dunia ini adalah mereka yang bisa menjadi diri yang berguna untuk orang
lain.
Di era digital sekarang, informasi dapat disebarkan
dengan sangat mudah. Kontribusi saya dalam dunia tulis-menulis tak lagi sesulit
dulu. Jika dulu untuk mengirimkan karya tulis saja harus ke kantor pos untuk
dikirim ke alamat koran, sekarang kita bisa menulis kapan saja kita mau dan
kita sendiri bisa menyebarkan tulisan kita dengan mudahnya. Tulisan kita bisa diakses dimana saja
dan oleh siapa saja. Kita sebagai penulis hanya perlu banyak belajar dan
membaca untuk dapat mengumpulkan banyak informasi untuk bisa kita olah menjadi
sebuah tulisan yang bermakna dan bermanfaat bagi orang lain.