Monday, January 21, 2019

Semangat Menebar Kebaikan Lewat Tulisan

January 21, 2019 0 Comments

Saya adalah ibu dari seorang anak. Punya hobi menulis sejak kecil. Saya paling suka diberi tugas mengarang sewaktu di sekolah dasar pada pelajaran Bahasa Indonesia. Entah mengapa, seperti ada hasrat yang terlampiaskan ketika menulis. Dulu saya tak pandai bicara, mungkin lebih tepatnya pemalu, namun jika jari saya sudah bekerja, apapun yang ingin saya ungkapkan seolah tak satupun terlewatkan.

Sewaktu SMA, orang tua saya membelikan saya komputer pentium 3. Saya suka berlama-lama di depan komputer untuk mendengarkan musik dan mengerjakan tugas hingga lupa waktu. Lama-kelamaan saya berpikir agar tak hanya mengejar deadline tugas saja di depan komputer, saya butuh sesuatu yang lebih dari sekedar mengerjakan tugas dan mendengarkan musik. Saya mulai membuka Microsoft Word dan mulai merangkai kata. Dulu, internet tak sepopuler sekarang, sehingga yang bisa saya otak atik hanya Microsoft Word. Dan saya tak terlalu menikmati game di komputer. Waktu SMA ketika jam istirahat, saya suka ke perpustakaan dan membaca novel. Namun kok rasanya saya hanya menjadi konsumen ya? Saya berpikir mengapa bukan saya yang menulis novel dan dibaca oleh orang lain? Akhirnya dimulai dari suka masuk ke dalam dunia fiksi, saya pun  jadi suka membuat cerpen dan novel.

Sewaktu SMA, saya juga pernah ikut serta menjadi penulis temporer di koran lokal. Waktu itu koran tersebut merekrut pelajar-pelajar dari beberapa sekolah untuk bisa menyumbangkan karyanya dan kami diberi honor untuk mengisi rubrik siswa. Dan saya mendapatkan kesempatan itu. Uang yang didapat mungkin tak seberapa, yang paling saya senangi adalah ketika tulisan saya bisa dibaca oleh orang-orang seJambi kala itu.

Saat menjadi arsitek pun saya pernah diminta oleh koran lokal untuk menulis tentang profesi. Saya tak menolak. Saya senang sekali bisa berkontribusi kembali. Waktu itu isi artikel saya tentang pendidikan yang kerap mengubah mental dan perilaku. Ya, isinya tentang pola pikir para mahasiswa yang terkadang salah intruksi. Mungkin saya bukan siapa-siapa, tapi saya berharap tulisan saya bisa diterima oleh masyarakat dan berharap itu bermanfaat.

Tahun 2009, ketika internet mulai merajai dunia, saya membuat blog arsitektur yang berisi karya-karya arsitektur saya selama kuliah dan mengikuti sayembara desain. Tak peduli siapa yang membaca blog itu dan betapa buruknya desain saya waktu itu, saya hanya berpikir karya saya tak boleh terlupakan, harus diabadikan lewat tulisan sebagai bentuk dari penghargaan terhadap diri sendiri. Karena bagi saya, siapa lagi yang akan menghargai karya kita jika bukan diri kita sendiri kan? Dan bagi saya, karya arsitektur yang saya tulis dari masa ke masa itu sebagai bentuk perbandingan kemampuan saya dalam hal desain. Saya bisa melihat dari tahun ke tahun bentuk karya saya berubah-ubah dan saya jadi bisa mengukur diri. Seiring berkembangnya waktu, blog arsitektur saya itu jadi portfolio dan Alhamdulillah dari blog itu saya jadi banyak dapat job desain. Awalnya hanya berpikir untuk berbagi dan mengumpulkan portfolio, lama-kelamaan rezeki datang sendiri.

Di blog itu juga saya suka menulis tentang travelling. Berjumpa dengan bangunan tua dan lagi-lagi tak jauh dari arsitektur. Saya mereview detail-detail bangunan tua dan tempat wisata. Tujuannya juga sebagai referensi desain saya dan untuk berbagi dengan pembaca, siapa tau ada pembaca yang butuh referensi untuk perjalanan wisatanya.

Seiring berjalannya waktu, saya butuh sesuatu yang lebih. Saya merasa masih ada hasrat yang belum terpenuhi di dalam tulisan-tulisan saya. Saya ingin menulis lebih, namun tak punya banyak waktu untuk mengembangkan hobi yang lain karena saya selalu disibukkan dengan pekerjaan saya yang selalu mengejar deadline. Hingga akhirnya, ketika menikah saya punya banyak waktu untuk bisa menulis dan akhirnya terbentuklah blog ini. Saya memutuskan untuk resign dan fokus pada keluarga. Saya bekerja di rumah, membuka biro arsitektur sendiri di rumah.

Di blog ini saya ingin banyak menulis tentang hal-hal bermanfaat lainnya seperti tentang kehidupan, hobi, inspirasi, tutorial, dan lain sebagainya. Intinya, saya ingin lebih banyak berbagi tak hanya soal arsitektur saja. Saya menginginkan kehidupan yang lebih normal tanpa deadline. Saya berharap blog ini bisa dijadikan pelajaran dan juga inspirasi bagi pembaca.

Niat awal untuk berbagi ternyata menuai banyak kesempatan untuk mendapatkan rezeki. Lama bergelut menjadi blogger arsitektur, saya terlalu sibuk mengumpulkan portfolio dan mengabaikan hal-hal yang sebenarnya dapat mendapatkan pundi-pundi rezeki dari dunia internet. Karena awalnya tak ada niat untuk mencari uang, hanya untuk berbagi. Ketika saya mulai resign dari pekerjaan, barulah kesempatan-kesempatan itu saya cari tahu lewat blogger lainnya. Dimulai dari ikut kompetisi menulis, sampai dengan memasang iklan di blog.
Source : pixabay
Profesi saya sebagai arsitek memang membanggakan, tapi ada satu hal yang sering saya lupakan. Saya hanya berbagi dengan orang-orang sesama profesi dan mahasiswa arsitektur. Tapi profesi baru saya sebagai blogger jauh lebih membanggakan. Saya merasa bisa hidup lebih normal saat ini. Bisa berbagi lebih dengan banyak hal yang saya lewati sehari-hari, tak melulu soal profesi arsitek saya saja. Saya bangga bisa berbagi banyak manfaat lewat tulisan.

Harapan dan resolusi saya menjadi blogger di tahun 2019 ini antara lain adalah :







Ketika kita tak punya banyak waktu, energi, dan uang untuk berbagi, mungkin bisa berbagi lewat tulisan. Awal saya menulis blog adalah tulisan tentang kehamilan. Tulisannya bisa dilihat di sini. Setelah 1 tahun berlalu, saya lihat viewersnya mencapai 7000an. Ternyata tulisan saya berguna juga. Sejak saat itu, saya mulai rutin menulis minimal 1 kali dalam seminggu. Mungkin pengalaman yang saya abadikan lewat tulisan bisa jadi referensi bagi pembaca. Dan saya berharap tulisan saya yang lain bisa lebih banyak manfaatnya lagi untuk orang banyak. 








Saya punya akun Instagram hobi_menjahit . Akun itu akun iseng saya yang merepost tips, trik, dan tutorial sederhana tentang menjahit. Dibanding akun Instagram saya yang lain yang berisi jualanan saya dan akun pribadi, akun hobi_menjahit followersnya lebih cepat naik. Setelah saya pelajari ternyata karena isinya adalah hal-hal yang dibutuhkan banyak orang berupa tutorial. Ternyata hal-hal bermanfaat lebih banyak dicari oleh pengguna media sosial. Begitu juga dengan blog. Tulisan saya yang berisi tentang manfaat, review produk, dan pengalaman lebih banyak viewernya dibandingkan dengan tulisan lainnya. Karena pembaca butuh banyak referensi ketika mencari di mesin pencarian Google. Jadi untuk tahun ini saya berniat untuk bisa menulis blog tentang tutorial sew and craft sesuai dengan passion dan hobi saya. Saya berharap bisa berlanjut juga di tahun-tahun berikutnya. Entah mengapa, seperti ada kepuasan tersendiri saja jika tulisan kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Secara tidak langsung kita membantu orang lain dalam mencari referensi bukan?







Nah... masih ada lagi yang ingin saya capai di tahun 2019 ini. Saya ingin menerbitkan novel lagi. Berbagi cerita yang syarat makna kepada pembaca. Ini passion yang tak pernah hilang sejak zaman saya SMA. Saya ingin berbagi cerita dalam cerita, ya... itu bisa diwujudkan dengan menulis novel. Tak hanya melulu soal cinta, tapi dengan bercerita, kita bisa menyampaikan makna tentang kehidupan di dalamnya. Berbeda dengan blog, novel berisi tentang fiksi yang disamarkan lewat kata, namun pernah terjadi di dunia nyata. Di dalam novel, kita bisa masuk ke dunia lain. Hanya pecinta novel yang bisa mengartikan maksud saya. Hehe...







Ketika kita berbagi manfaat kepada orang lain, saya sangat yakin rezeki itu akan datang sendiri. Dengan menulis saja pundi-pundi rezeki berdatangan. Blogger bisa mendapatkan imbalan dari pemasangan iklan, dari review produk, dan yang paling saya sukai adalah dari kompetisi. Selain mendapatkan hadiah jika menang, bagi saya kompetisi adalah untuk mengukur kemampuan. Sejauh mana kualitas tulisan kita berkembang. Asyik sekali rasanya jika kita bisa menghasilkan uang dari hobi. Karena hobi yang membayar kita. 

***

Lomba blog sangat banyak sekali, tinggal kita pilih yang sesuai dengan waktu dan kemampuan kita untuk mengumpulkan ide. Dan di tahun 2019 ini saya ingin banyak menulis lomba untuk mengukur kemampuan. Dan dari lomba blog, kita bisa berteman dengan banyak Blogger profesional.

Saya banyak mendapatkan info lomba blog dari instagram. Salah satu yang memicu untuk menulis adalah hadiah-hadiahnya yang lumayan juga untuk jajan anak. Saya mendapatkan info Lomba Blog Nodi dari Instagram. Saya juga terinspirasi dari Bang Nodi untuk rajin menulis. Beliau banyak mendapatkan penghasilan tambahan dari blog. Berawal dari hobi menulis dan menebar manfaat, rupanya beliau sering memenangkan lomba blog. Awalnya hanya untuk mengukur kemampuan menulis, lama kelamaan rezeki datang sendiri dan bisa kasih tambahan belanja buat sang istri. Setelah membaca tulisannya, ternyata beliau adalah blogger yang inspiratif buat saya.

Blog Bang Nodi
Terkadang, saya sering kehabisan ide untuk menulis. Ternyata, ide menulis bisa kita dapatkan dari tema-tema pada lomba blog yang kita ikuti. Dari tema-tema itu kadang muncul ide-ide lain untuk menulis lebih banyak lagi. Saya bangga bisa menjadi narablog yang bisa menebar manfaat. Karena sesungguhnya, pribadi yang paling baik di dunia ini adalah mereka yang bisa menjadi diri yang berguna untuk orang lain.


Di era digital sekarang, informasi dapat disebarkan dengan sangat mudah. Kontribusi saya dalam dunia tulis-menulis tak lagi sesulit dulu. Jika dulu untuk mengirimkan karya tulis saja harus ke kantor pos untuk dikirim ke alamat koran, sekarang kita bisa menulis kapan saja kita mau dan kita sendiri bisa menyebarkan tulisan kita dengan mudahnya. Tulisan kita bisa diakses dimana saja dan oleh siapa saja. Kita sebagai penulis hanya perlu banyak belajar dan membaca untuk dapat mengumpulkan banyak informasi untuk bisa kita olah menjadi sebuah tulisan yang bermakna dan bermanfaat bagi orang lain. 



*** Blog ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diadakan oleh Blogger Inspiratif Nodi Harahap




Saturday, January 12, 2019

Jangan Kudet, Belajar Update dengan Dumet

January 12, 2019 0 Comments
Awal tahun adalah waktu yang tepat untuk bisa mereview target-target yang telah lalu. Target apa saja yang sudah tercapai dan target mana saja yang belum tercapai. Mungkin ada juga target-target baru yang harus dikejar di tahun ini.

Tahun kemarin, banyak sekali hal yang sudah tercapai dan ada pula yang perlu direkrontruksi di tahun 2019 ini. Ada banyak hal yang ingin saya pelajari dan akan menjadi resolusi di tahun ini. Melihat pesatnya dunia digital marketing, saya tertarik untuk mendalaminya. Saya harap ini tidak terlambat. Meskipun terlambat, setidaknya masih mau belajar daripada tidak sama sekali.
Source : pixabay
Saya sudah tertarik dengan dunia tulis menulis sejak tahun 2005, ketika SMA. Awalnya karena saya membuat karya tulis Fisika. Kemudian saya suka membaca cerita di perpustakaan. Dari membaca, saya mulai suka membuat karya berupa cerpen, novel, dan cerita misteri. Saya sudah mengenal blog sejak tahun 2010. Ketika itu saya masih kuliah di jurusan arsitektur di Padang. Ketika teman-teman asyik mengerjakan tugas yang seabrek,  saya asyik menulis hasil-hasil karya saya di blog saya seperti sayembara-sayembara yang pernah saya ikuti, dan desain-desain saya sewaktu masih belajar di kampus. Yah, meskipun karya kecil-kecilan, saya merasa sayang sekali jika tidak diabadikan lewat tulisan. Waktu itu saya tak peduli siapa yang akan membacanya, yang penting saya menulis saja.

Dulu, pernah ditanya oleh dosen arsitektur saya, "Apa cita-cita kamu?" Saya jawab, "Ingin jadi penulis Pak." Dan dosen saya bilang, "Kenapa tidak kuliah di jurusan jurnalis aja kamu..." Sontak saya ditertawakan seisi kelas. Ada satu pemikiran yang mereka tak mengerti dari diri saya. Saya ingin jadi penulis di majalah arsitektur, bukan ingin menjadi pemain proyek. Saya tak suka dengan dunia proyek yang penuh dengan deadline. 5 tahun saya bekerja, hidup rasanya tak tenang. Waktu habis hanya untuk mengerjakan deadline. Begitu terus berulang sampai 5 tahun. Lalu, kapan saya punya waktu untuk belajar hal lain?

Alhamdulillah doa saya dikabulkan Tuhan. Saya punya banyak waktu luang ketika punya anak. Sekarang, tak hanya blog arsitektur saja yang saya geluti, tapi juga blog tentang kehidupan yang saya rasa lebih normal ketimbang hanya membahas bangunan. Hehe... Bolehlah saya curcol sedikit yak... Dengan menulis, hasrat saya terlampiaskan, rasanya plong dan... Ah, tak bisalah saya menjelaskannya dengan kata-kata.

Nah, tulisan tak akan menarik tanpa gambar dan desain grafis. Waktu kuliah, saya dipaksa untuk belajar desain grafis seperti membuat poster dengan Adobe Photoshop dan Corel Draw. Membuat presentasi menarik yang full  dengan penjelasan visual yang mudah dimengerti oleh penerima informasi. Saya pelajari semuanya sendiri dan hanya bermodalkan searching di Google. Saya melakukan semuanya sendiri karena tuntutan tugas kuliah. Dan saya bersyukur kuliah di jurusan arsitektur, meskipun awalnya dipaksa untuk serba bisa, hingga hari ini saya bisa memanfaatkan semua yang sudah saya pelajari di dunia kerja pun dunia maya. Dan untuk menggunakan software grafis lebih mudah bagi saya karena sudah punya dasarnya ketika kuliah dulu.

Di era digital ini, rasanya kita akan sangat ketinggalan sekali jika tidak mengenal teknologi grafis. Ibu rumah tangga saja sekarang mendapat penghasilan dari Youtube, Blog, dan media sosial lainnya tanpa harus keluar rumah bekerja dari pagi hingga petang. Waktu tidak habis di jalan, anak-anak tetap terurus, dan yang paling asyik bagi saya, tetap bisa belajar banyak hal meskipun hanya di rumah saja. 

Ada banyak pencapaian yang ingin saya capai untuk tahun ini berkaitan dengan dunia grafis yang semakin berkembang. Dan rugi sekali rasanya jika zaman sekarang kita kurang update dengan teknologi dan software-software pendukung. Anak SD aja udah main Youtube, masa kita cuma kepoin hidup orang di medsos? Bukankah lebih baik produktif daripada konsumtif?

Nah, resolusi saya di tahun 2019 ini antara lain :

Source : pixabay
Karena saya sudah resign dari konsultan arsitektur dan saat ini saya sedang punya bayi yang lucu, saya ingin lebih banyak menulis. Lebih tepatnya melampiaskan hasrat yang terpendam selama ini. Saya ingin menjadi orang yang berguna dengan banyak berbagi. Apapun itu, saya hanya ingin banyak menebar manfaat. Tidak ingin banyak kepo dengan kehidupan orang. Rasanya banyak waktu terbuang jika kita hanya banyak melihat tanpa kita sendiri yang action untuk dilihat. Bukan dilihat untuk pamer, tapi dilihat karena banyak memberi manfaat. Mengapa ingin berbagi dengan tulisan? Karena saya tak punya banyak waktu luang. Ada bayi mungil yang memerlukan perhatian ekstra. Saya bisa menulis kapan saja, saat si bayi sedang bobok cantik, saat si bayi sedang menyusu pun saya bisa menulis di hape. Tapi tulisan saja tak cukup, saya perlu belajar desain grafis juga untuk mendukung tulisan saya. Karena tulisan saja akan sangat membosankan tanpa warna dan grafis yang enak dilihat mata. Oleh karena itu, mendalami desain grafis juga saya masukkan ke dalam resolusi 2019 saya. 

Source : pixabay
Untungnya saya sudah pernah paham dasar-dasar grafis ketika kuliah. Jadi sekarang tinggal pendalaman saja. Saya merasa masih sangat ketinggalan jauh di bidang grafis. Pentingnya desain grafis bagi saya adalah, desain grafis mampu mendukung suatu tulisan dan menjadi rangkuman dari sebuah tulisan. Tak hanya itu, selain desain grafis, saya juga merasa perlu belajar tentang motion graphic dan juga video editing untuk membuat konten Youtube.
Source : pixabay
Nah, karena selama ini waktu saya banyak terbuang untuk mengejar dateline pekerjaan. Saya kehilangan banyak waktu untuk menjalankan hobi. Ya, saya punya hobi lain yaitu menjahit. Sejak tahun lalu saya berencana membuat konten Youtube tentang menjahit. Tapi tak pernah terealisasi. Mudah-mudahan saya punya banyak waktu untuk membuat konten di tengah kesibukan mengurus bayi.

Source : pixabay
Sejak awal 2010 ke atas, internet marketing mulai merajai pasar. Sejak dikenalnya Facebook, Twitter, Instagram, Blackberry Messenger, dan Whatsapp, pasar offline mulai ditinggalkan dan masyarakat mulai memasuki pasar online digital di dunia maya. Awalnya penjual hanya memfoto barang dagangan dengan kamera hape, share di grup yang ada kumpulan calon pembeli, dan akhirnya terjadilah interaksi jual beli. Lama-lama perkembangan teknologi digital mengajak kita untuk butuh sesuatu yang lebih dari sekedar foto saja. Edukasi dan pengetahuan menjadi sesuatu yang harus detail dijelaskan dalam sebuah produk. Pembeli tentu tidak bodoh, mereka ingin sesuatu yang berkualitas dan bagaimana caranya kita memberi tahu mereka tentang produk yang kita jual? Semua itu bisa dijelaskan lewat penjelasan visual. Sehingga tanpa meraba produk, pembeli akan puas sebelum membeli.

Orang-orang sudah tidak bisa dipaksa membeli, mereka semakin cerdas. Mereka akan mencari apa yang mereka butuhkan. Metode mengajak orang masuk ke dalam grup untuk melihat barang dagangan kita sudah tidak berlaku lagi saat ini. Mereka akan bosan dan keluar grup jika kita hanya menyuguhkan apa yang hendak kita jual saja. Apalagi jika penjelasan produk minim detail dan tidak jelas, hanya foto dan harga. Siapa yang bisa jamin produk kita itu bagus dan layak jual? Penjual tentu saja akan selalu bilang barang dagangannya bagus, tapi pembeli tak semudah itu dibohongi.

Pernah suatu waktu ada yang mengirim Whatsapp ke saya, tiba-tiba nomor asing itu mengirim gambar-gambar produk beserta harganya juga testimoni orang-orang yang sudah pernah membeli produknya. Saya bingung ini maksudnya apa. Waktu itu produknya berupa souvenir dengan foto-foto ala kadarnya. Kualitas foto penuh noise dengan kamera hape minim editing. Benar-benar ala kadarnya. Nomor itu mengirim sekitar 50 gambar dalam sekali waktu. Tanpa perkenalan, tanpa basa basi, tanpa tata krama, setelah lama saya berpikir, rupanya nomor itu bermaksud menjual produk. Mungkin lebih mirip seperti broadcast message, tapi via Whatsapp.

Pernah lagi dulu suami saya menyapa salah seorang anggota grup di suatu grup wirausaha, hanya say hai mengatakan bahwa satu grup di grup wirausaha itu. Tiba-tiba langsung disodori alat kosmetik pemutih dan penghilang bisul, jerawat, dan kurap. Dikirimkan testimoni before dan after menggunakan kosmetik tersebut beserta khasiat-khasiatnya. Karena risih, suami saya berusaha mengakhiri percakapan dengan sopan, mengatakan mungkin lain kali saja membeli produk tersebut, eh bukannya berhenti, nomor itu malah mengirim testimoni-testimoni yang lain. Semakin kita bermaksud menghindar, semakin gencar dia menjelaskan. Akhirnya nomor tersebut diblokir deh... ^_^

Itulah yang namanya brutal marketing. Kita tidak perlu menjelaskan bagaimana produk yang kita jual secara lebay. Toh tanpa dijelaskan dengan paksa seperti itu pembeli pastilah tahu mana produk yang benar-benar bagus dan produk yang cuma kaleng-kaleng. Dan metode seperti itu bukan membuat pembeli melirik, tapi malah lari kan? Sebenarnya jika produk itu disampaikan secara elegan dengan bahasa yang baik, dikemas dengan baik, tentu akan membuat pembeli tertarik, jadi tak perlulah penjual berkoar-koar berharap dagangannya menarik.

Nah, siapa tau temen-temen pembaca juga punya resolusi yang mirip dengan saya. Untuk mewujudkan resolusi itu, tentu saya harus belajar lebih banyak lagi. Saya butuh tempat belajar yang mumpuni untuk mendalami apa saja yang saya butuhkan seperti: Graphic Design, Digital Marketing, Motion Graphic, dan Web Design yang sesuai dengan kebutuhan saya.

Setelah searching via Mbah Google, saya menemukan DUMET School di pencarian utama. Ternyata, DUMET School menjadi solusi dari kebutuhan saya loh.



DUMET School itu lembaga kursus yang bergerak di bidang pendidikan khususnya kursus website, digital marketing, dan desain grafis. Sampai saat ini DUMET School sudah memiliki lulusan lebih dari 8000 orang dari berbagai status dan profesi mulai dari pelajar sekolah, mahasiswa, guru, dosen, staff profesional, freelancer, dll. Mereka tidak hanya yang tinggal di Jakarta saja namun banyak juga yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

DUMET School membuka cabang pertamanya pada tahun 2013. Sampai dengan tahun 2018 ini, DUMET School memiliki 5 cabang yang berlokasi di Kelapa Gading, Grogol, Tebet, Srengseng, dan Depok. Nah kebetulan banget saya akhir Maret ada rencana ke Jakarta, jadi bisa ikutan kursus di DUMET School deh.





Karena DUMET School punya visi misi yang simpel dan jelas. Mau tau apa visi dan misinya?

Visi : Memberikan dampak positif dalam hidup orang banyak lewat Teknologi Informasi. Bisa membantu dalam membentuk SDM yang ahli dalam IT. Mewujudkan sistem pendidikan di Indonesia dan Dunia yang berkualitas pada bidang Teknologi Informasi.

Misi : Membangun sistem pembelajaran IT yang mudah di terapkan. Mengembangkan metode dan materi belajar yang efektif dan efisien. Harus selalu menjadi yang terdepan dan No. 1

Alasan lain kenapa kamu harus pilih kursus di DUMET School adalah karena :

Selain itu juga, ada banyak pilihan program yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu.

Selain itu juga ada program Web Design, Design for Kids, Coding for Kids, Motion Graphic, dan juga Mobile Apps. Tuh, kurang banyak gimana lagi coba programnya? Lengkap banget kan? Kalo masih bingung juga, konsultasi aja dulu ke nomor di bawah ini :

Tentu aja bisa nyobain Free Trial nya. Caranya gimana? Cukup isi form yang tampak seperti gambar di bawah ini :
Kemudian, masukkan biodata kamu di dalam kolom yang sudah disediakan seperti di bawah ini :

Masih banyak lagi. DUMET School tiap bulan mengadakan lomba blog yang bisa diikuti setiap bulannya. Dan hadiahnya lumayan loh...
Gak cuma juara 1-3 aja, juara 4-10 juga dapat hadiah masing-masing dapat voucher pulsa senilai 50rb. Hadiahnya juga dikirim cepat gak pake lama. Artikel kamu bisa didaftarkan setiap tanggal 1-25 setiap bulannya. Setiap bulan tema artikelnya beda-beda. Meskipun kamu udah pernah menang, kamu masih bisa ikutan lomba blog lagi di bulan berikutnya tanpa batasan juara. Nah, untuk pengumuman dan pembagian hadiah setiap tanggal 29 tiap bulan. Hadiah bakal langsung dikirim ke rekening masing-masing. Untuk voucher pulsa langsung masuk ke nomor telfon yang kamu daftarkan. Gimana gak seru coba? Syarat dan ketentuan lomba blog bisa kamu lihat disini .

Tips Agar Kamu Juara

Agar kamu juara, mohon diperhatikan beberapa poin penting berikut:

  • Judul artikel unik, kreatif, menarik, dan beda dengan judul artikel peserta lainnya.
  • Artikel original hasil karya sendiri dan menarik untuk dibaca.
  • Berikan gambar atau video agar lebih menarik.
  • Share artikelnya di facebook kamu.
  • Ikuti semua syarat dan peraturan yang sudah ditetapkan.

Selain itu, di web DUMET School kamu juga bisa baca banyak artikel bermanfaat. Ada tutorial, tentang marketing, teknologi, artikel bebas, desain, dan juga tentang video editing.




Masih ragu juga? Kalau kamu masih ragu, kamu bisa kepoin medsosnya DUMET School di bawah ini :
  1. Instagram DUMET School.
  2. Facebook DUMET School.
  3. Twitter DUMET School.
  4. Youtube DUMET School.
Berikut adalah salah satu testimoni murid DUMET School

Nah, semoga tulisan ini bisa jadi bahan pertimbanganmu untuk milih tempat kursus yang akan mendukung desain grafismu. Yuk, buruan daftar sekarang ^_^


 


#lombablogdumet

Saturday, January 5, 2019

Badai Pasti Berlalu

January 05, 2019 0 Comments
Courtesy by NU Online

Ini cerita saya di awal tahun sebagai flashback di tahun 2018 lalu untuk menjadi pelajaran berharga yang menurut saya cukup untuk dikenang, tidak diulang. Siapa tau bisa jadi pelajaran, dan jika ini tidak baik mungkin cukup dibuang saja dan dilupakan.

Di awal 2018 saya sudah memutuskan untuk resign dari kantor konsultan tempat saya bekerja. Alasannya karena hamil Asya. Saya merasa kelelahan menjadi istri bekerja yang merangkap sebagai ibu rumah tangga juga. Saya tak punya pembantu. Waktu itu saya juga mencoba buka usaha menjahit di rumah. Suami sudah sejak lama menyuruh saya untuk berhenti bekerja namun saya ragu. Banyak sekali ketakutan tak beralasan dari diri saya untuk menolak permintaan suami. Saya takut tak punya uang, saya takut tak cukup uang, dan saya takut kesepian. Bukan tanpa alasan suami menyuruh saya resign. Mengingat dan menimbang banyak sekali masalah yang muncul karena saya bekerja. Dimulai dari saya yang mudah kelelahan dan sampai di rumah marah-marah, lalu ditambah lagi pergaulan saya yang mau tidak mau harus selalu bergaul dengan laki-laki karena saya seorang arsitek. 

Suami saya tidak salah. Saya yang egois. Akhirnya keputusan resign pun saya ambil meski dengan berat hati. Namun bukan tanpa solusi, suami saya terus membimbing saya untuk bisa mandiri tanpa bekerja dengan orang lain. Saya dan suami membuka biro arsitetur di rumah. Ya, suami saya tetap mengizinkan saya bekerja tapi tetap berada di rumah. Sampai sekarang saya dan suami masih menjalankan usaha jasa tersebut.

Lalu Allah kasih cobaan kepada saya dan suami di bulan Maret. Kontrak kerja suami yang waktu itu bekerja di WWF tidak berlanjut sampai pada waktu yang tidak bisa ditentukan. Suami pun akhirnya tak punya pekerjaan tetap dan kami berdua menjalankan usaha jasa kami hanya dari rumah saja. Dan usaha itu berjalan lancar tanpa hambatan hingga bulan Juli.

Bulan Juli Asya lahir. Saat itu saya harus operasi caesar karena tensi saya tinggi sekali, 170 waktu itu. Tak mungkin lagi diinduksi, ketuban pun sudah pecah. 15 jam saya menahan sakit tanpa henti. Di bulan Juni dan Juli kami merasa sangat kesusahan. Karena kondisi saya sedang hamil besar dan mendekati hari perkiraan lahir, suami saya akhirnya menyetop orderan desain. Saya disuruh beristirahat yang banyak. Kami belum punya SDM yang cukup untuk menerima semua orderan desain waktu itu. Semua pekerjaan kami berdua yang lakukan.

Dan masalah pun bermunculan. Allah menguji kami berdua. Pada bulan Juni dan Juli tersebut ekonomi suami mulai sulit. Semua project saya mandeg. Ada pula orang menipu kami. Suami saya mencari jalan agar kebutuhan kami tercukupi. Mulai mencari pekerjaan meskipun usaha jasa kami harus terabaikan karena kebutuhan yang mendesak, lalu mencoba berjualan apapun di internet dari mulai yang kecil sampai yang besar. Lalu menjual apa saja yang bisa dijual hingga rumah kami pun terjual. Kemudian beliau juga jadi marketing perumahan lagi. Semua dia lakukan untuk mencukupi kebutuhan hidup saya dan Asya.

Dan entah kenapa di bulan Asya lahir itu tak satu pun sesuatu yang suami saya jual itu terjual, sampai buku pun tak ada yang beli. Lamaran kerjanya tak ada yang  diterima, tak ada panggilan interview sama sekali. Orderan desain pun juga tak ada. Sempit sekali rezeki kami pada saat itu. Saya sedih sekali dengan keadaan tersebut. Tapi saya tetap ingin menjadi istri yang baik yang tetap mendampingi suami dalam keadaan paling bawah sekalipun. Sampai saat itu kami mau tak mau meminjam uang orang tua karena kesulitan tersebut. Kebutuhan Asya setiap hari harus terpenuhi, susunya, popoknya.

Tak cuma sampai disitu, ketika Asya berumur 4 hari, dia harus dibawa ke klinik karena badannya panas, dia menangis meraung-raung malam itu. Tiba di klinik, bidan bilang Asya kekurangan ASI. Saya berpikir bagaimana mungkin? Saya menyusui Asya sampai 6 jam tapi dia tak pernah kenyang. Saya dan Asya masih belajar menyusui. Mungkin dia belum pandai menyusui sama seperti saya yang belum pandai memberikan ASI dengan baik. Atas saran bidan, saya disuruh memberikan susu formula agar panas badan Asya turun. Setelah minum susu formula, benar kiranya, panasnya mulai turun dan dia tidur dengan nyenyak karena kenyang. Masalah muncul kembali, Asya terkena alergi susu sapi, telinganya keluar nanah dan kulitnya penuh dengan nanah, ruam, dan bonyok. Dengan terpaksa Asya dibawa bolak balik ke rumah sakit. Saya sedih sekali waktu itu. Akhirnya Asya diberikan susu soya.

Tak hanya sampai disitu, ketika Asya berumur sebulan, Allah kasih cobaan ke saya, payudara saya bengkak seperti mau meletus. Rasanya sakit luar biasa. Dokter bilang saya terkena radang payudara dan dirujuk untuk operasi. Katanya saya tak mau menyusui hingga payudara saya bengkak. Padahal paling sebentar saya menyusui Asya itu 4 jam, tetap saja saya disalahkan dokter. Sedih sekali rasanya. Mereka tak mau mendengarkan saya. Sampai pada waktu itu saya menangis berhari-hari karena menahan sakit. Saya katakan pada suami bahwa saya rasanya mau mati menahan rasa sakit itu. Saya minta maaf ke orang-orang mengatakan kalau seandainya saya mati, tolong jaga Asya dengan baik. Sampai saya berusaha untuk mengikhlaskan diri ini jika seandainya suami menikah lagi. Belum lagi masalah dengan keluarga yang tak mau mengerti bahwa kami sedang tak punya uang.

Sampai berbulan-bulan kami hidup penuh kekurangan. Allah kasih cobaan ke suami saya ketika saya sakit. Dan Allah juga kasih cobaan ke saya ketika suami saya miskin. Saat itu saya hanya berharap, badai pasti berlalu. Saya percaya isi Surat Al-Insyirah yang mengatakan bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan. Saya selalu yakin itu.

Sejak Asya lahir sampai akhir tahun 2018, saya dan suami harus kerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidup kami. Tidak berlebih namun pas. Dan hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Benar adanya, roda itu terus berputar. Saya selalu yakin Allah tak akan membiarkan hambanya terus berada di bawah, dia akan angkat derajat bagi hamba-hambanya yang terus bersabar. 

Alhamdulillah Allah hanya menguji kami sebentar untuk saat itu. Pelan-pelan Allah mudahkan rezeki kami kembali. Setiap hari saya menunggu segala hal buruk dan menyedihkan pasti akan berakhir. Dan Alhamdulillah orderan desain saya mulai banyak lagi, lubang-lubang rezeki mulai tampak kembali, dan Alhamdulillah, di akhir tahun 2018 saya mendapat kabar gembira bahwa suami saya lulus CPNS. Meskipun ikhtiar untuk menjadi CPNS itu adalah ikhiar terakhir saat itu dan dia tak menginginkannya, tapi jalan itulah yang Allah berikan kepada kami saat ini. 

Kami merasa, mungkin segala kesulitan kami saat ini karena orang tua kami tak ridho dengan jalan kami yang memilih untuk jadi enterpreneur, mereka lebih bangga jika kami punya pekerjaan tetap. Dan suami saya mencoba jalan yang orang tua kami inginkan meskipun hatinya berat. Dan Allah sudah mengabulkan doa orang tua kami meskipun mimpi suami saya harus dikorbankan. Tapi Allah Maha Tahu yang terbaik bagi hambanya. Saya dan suami hanya berusaha ridho dan ikhlas menerima ketetapanNya. 


Mungkin masalah terasa berat ketika kita berusaha untuk melawan.


Dan saya selalu sadar, cobaan dalam rumah tangga itu tak hanya satu. Dan yang mengalami kesulitan itu tak hanya kami. Banyak orang di luar sana yang cobaannya jauh lebih berat dari kami. Namun tentu Allah memberikan cobaan sesuai dengan kesanggupan hambaNya.

Menikah itu menyelesaikan satu masalah, tapi setelah itu ada banyak masalah baru menanti. Tapi bedanya, kita sudah berdua dan segala hal yang dilakukan penuh dengan berkah. Alhamdulillah untuk cobaan di tahun 2018 lalu, dengan cobaan itu menjadikan kami lebih dekat dengan Tuhan dan percaya bahwa Tuhan benar-benar menyayangi kami. Allah memberi ujian bukan tanpa alasan, karena Tuhan ingin mengangkat derajat hambaNya...


😊😊😊😊😊

Monday, December 31, 2018

5 Tips Travelling Seru dari Travel Blog ID

December 31, 2018 0 Comments


Pergantian tahun selalu menjadi momen seru untuk liburan. Karena libur panjang biasanya hanya dua kali dalam setahun. Yakni ketika lebaran dan ketika masa pergantian tahun seperti saat ini. Jangan sampai momen liburan kalian jadi kaku karena kurang update informasi.

Momen libur panjang kamu bakalan seru dengan beberapa tips di bawah ini yang saya dapatkan dari Tips dan Info dari Travel Blog ID :

1. Tujuan

Courtesy by pixabay
Yang pertama harus kamu pikirkan adalah tujuan. Mau liburan kemana? Dengan siapa? Budget berapa? Semua harus kamu persiapkan dari awal. Karena hidup harus ada rencana seperti percintaan, kalo gak ada rencana, kamu harus tanya ke doi, Mau dibawa kemana hubungan kita? ----gak nyambung---

Tips memilih tujuan wisata seru yang kamu harus tau, pilihlah tujuan wisata alam yang jarang dikunjungi dan sulit ditempuh jika kamu memiliki banyak waktu. Karena eforia liburan akan berasa banget menjadi sebuah petualangan seru jika untuk menempuh destinasi saja kamu butuh perjuangan. Apalagi jika bersama teman-teman. Yang menjadikan liburan kamu seru adalah perjalanannya dan dengan siapa kamu pergi, sementara destinasi kamu sebenarnya hanyalah pelengkap.


2. Waktu

Courtesy by pixabay
Nah, tujuan wisata juga harus disesuaikan dengan waktu ya guys... Jika kamu memutuskan ingin travelling di hari liburan panjang, tipsnya jangan pilih tempat wisata yang banyak dikunjungi orang seperti contohnya taman rimba aneka ria, pusat hiburan keluarga, kebun binatang, pusat bermain, bioskop, kolam renang, mall, dan lain-lain yang sekiranya akan sangat ramai di waktu libur. Selain menjadi membosankan, kamu juga harus membuang waktu untuk antri. Dan waktu liburan kamu akan sangat boring jika waktunya lebih banyak antri ketimbang asik-asiknya. Dan biasanya, tiket masuknya juga jauh lebih mahal kan?

Pilihlah waktu untuk travelling di hari-hari kerja dan bukan pada musim liburan panjang. Dan mungkin memang sebaiknya kamu ambil cuti. Selain kamu bisa menikmati tempat wisata dengan damai, kamu juga terbebas dari antrean yang membosankan.

Jika memang waktu liburan tak memungkinkan di hari kerja, mungkin kamu harus memilih waktu yang sedikit sepi untuk mengunjungi destinasi wisata, misalnya pada pagi hari ketika orang-orang masih sepi. Tujuannya untuk bisa mengambil foto yang instagramable tanpa harus ada photobomb. (Ada orang nyelip di foto kita kan rasanya gak banget kan yak...)

2. Budget

Courtesy by pixabay

Yang kedua budget. Ini penting banget sebagai bahan pertimbangan kamu ketika memilih tempat liburan. Kamu bisa liburan kemana aja asalkan budgetnya cukup guys. Sekarang banyak banget kok tempat liburan murah, kekinian, dan instagramable yang bisa kamu sesuaikan dengan kondisi keuangan. Jika budget kamu cukup, kamu bisa pilih mau kemana kamu liburan, tapi jika budget kamu terbatas, kamu harus bisa memilih prioritas. 
Nah, banyak kok yang bisa kamu lakukan untuk bisa hemat dan irit tapi tetap seru menikmati liburan, ini contohnya :
  • Cari tempat menginap di rumah saudara atau teman. Jika kamu risih menumpang, kamu bisa cari homestay dengan fasilitas biasa saja. Banyak kok homestay dengan kisaran 100rb-150rb semalam. Nah, untuk lebih hemat lagi, travellinglah berdua atau bertiga, untuk pesan tiket hotel gak akan rugi kok. Kan patungan sekamar.
  • Untuk transportasi selama liburan, kamu bisa naik angkutan umum kemana-mana jika travelling sendirian. Jika di kota destinasi wisata kamu bisa sewa motor, jauh lebih bebas guys... Jika travelling ber-3 atau ber-5 pesan ojek mobil online aja. Sekarang kan ojek mobil online ada di seluruh Indonesia. Jika kamu travelling ber-7, sewa mobil aja. Gak akan rugi kok.
  • Untuk makan, jangan makan di tempat wisata atau mall, pasti mahal kan. Kecuali jika liburan kamu memang buat kuliner. Makanlah makanan yang dekat dengan masjid, biasanya disana banyak makanan murah. Tapi inget, meskipun murah cari yang bersih ya supaya kamu gak sakit perut.
  • Untuk oleh-oleh, beli seadanya aja jangan berlebihan. Apalagi sampe nambah bagasi. Oleh-oleh yang ringan, banyak, dan mudah dibawa adalah gantungan kunci dan pin. Gak ribet kan? Mudah masuk ransel dan semuanya bakal kebagian.
Meskipun budget minim, tetap bisa diakali kok...

3. Teman Liburan

Courtesy by pixabay
Karena sebenarnya liburan itu bukan tentang kemananya, tapi dengan siapanya, jadi pilihlah teman-teman yang seru dan sepemikiran untuk diajak travelling. Jangan travelling dengan orang yang suka mengeluh yang sebentar-sebentar istirahat, sebentar-sebentar capek. Kan agak asyik banget kan kalo kita lagi seru-seruan dianya badmood karena kecapekan. Kalo teman perjalanan kita moody  begitu, gak bisa dimintain buat ambil foto kan jadinya. Harusnya hasil foto bisa instagramable jadi blur deh. Dan jangan liburan bareng temen yang egois karena yang egois gak akan ngerti maunya kita, kan repot banget kalo cuma ikut maunya dia aja.

4. Gadget

Courtesy by pixabay
Bawa gadget apa aja yang kamu punya, jangan pinjam kamera, tripod, dll jika kamu gak punya. Kenapa? Liburan kamu gak akan tenang karena harus menjaga barang pinjaman agar tidak rusak. Jika cuma punya smartphone ya maksimalkan aja yang ada. Karena tujuan liburan untuk melepas penat, kamu gak harus memaksakan diri untuk terlihat kece  jika memang kamu gak punya gadget yang mumpuni.

5. Budaya Setempat

Courtesy by pixabay
Ini yang paling penting. Pelajari adat istiadat setempat sebelum kita tiba di tujuan wisata. Berkaitan dengan etika dan kebiasaan kita, jangan sampai karena etika yang tidak baik, liburan kita jadi kacau karena teguran orang-orang sekitar. Dan pastikan tidak ada sampah yang kita buang sembarangan.

Kalau kamu ingin informasi update kemana arah tujuan liburanmu, kamu bisa kepoin Travel Blog ID yang pastinya selalu memberikan info terbaru tujuan wisata kekinian yang sesuai dengan keinginanmu. Ada banyak review tempat wisata yang bisa kamu kunjungi dari Sabang hingga Merauke, juga dari ujung Asia hingga ujung Afrika. Juga banyak review tentang kuliner setempat yang bisa kamu kunjungi untuk icip-icip dan membeli oleh-oleh. Artikel seni dan budaya daerah setempat pun bisa kamu tau sebelum kamu memilih destinasi wisata tujuanmu. Tak hanya itu, kamu juga akan mendapatkan banyak info terkini tentang kamera dan gadget yang kamu butuhkan untuk kamu bawa saat travelling.

Jangan biarkan kenangan liburanmu menguap begitu saja. Abadikan di Travel Blog ID . Di Travel Blog ID , kamu juga bisa berkonstribusi untuk menulis cerita liburan serumu. Dengan menulis cerita seru liburanmu di Travel Blog ID , kamu akan mendapatkan poin untuk bisa ditukarkan dengan beragam hadiah seru tanpa diundi. Semakin banyak kamu menulis, maka semakin banyak pula poin yang akan kamu dapatkan. Seru kan? 

Gak cuma itu, Travel Blog ID bukan website abal-abal. Semua review perjalanan di Travel Blog ID dijamin terpercaya. Banyak banget kelebihan dan manfaat yang bisa didapat dari sini nih guys...