Saturday, January 12, 2019

# competition

Jangan Kudet, Belajar Update dengan Dumet

Awal tahun adalah waktu yang tepat untuk bisa mereview target-target yang telah lalu. Target apa saja yang sudah tercapai dan target mana saja yang belum tercapai. Mungkin ada juga target-target baru yang harus dikejar di tahun ini.

Tahun kemarin, banyak sekali hal yang sudah tercapai dan ada pula yang perlu direkrontruksi di tahun 2019 ini. Ada banyak hal yang ingin saya pelajari dan akan menjadi resolusi di tahun ini. Melihat pesatnya dunia digital marketing, saya tertarik untuk mendalaminya. Saya harap ini tidak terlambat. Meskipun terlambat, setidaknya masih mau belajar daripada tidak sama sekali.
Source : pixabay
Saya sudah tertarik dengan dunia tulis menulis sejak tahun 2005, ketika SMA. Awalnya karena saya membuat karya tulis Fisika. Kemudian saya suka membaca cerita di perpustakaan. Dari membaca, saya mulai suka membuat karya berupa cerpen, novel, dan cerita misteri. Saya sudah mengenal blog sejak tahun 2010. Ketika itu saya masih kuliah di jurusan arsitektur di Padang. Ketika teman-teman asyik mengerjakan tugas yang seabrek,  saya asyik menulis hasil-hasil karya saya di blog saya seperti sayembara-sayembara yang pernah saya ikuti, dan desain-desain saya sewaktu masih belajar di kampus. Yah, meskipun karya kecil-kecilan, saya merasa sayang sekali jika tidak diabadikan lewat tulisan. Waktu itu saya tak peduli siapa yang akan membacanya, yang penting saya menulis saja.

Dulu, pernah ditanya oleh dosen arsitektur saya, "Apa cita-cita kamu?" Saya jawab, "Ingin jadi penulis Pak." Dan dosen saya bilang, "Kenapa tidak kuliah di jurusan jurnalis aja kamu..." Sontak saya ditertawakan seisi kelas. Ada satu pemikiran yang mereka tak mengerti dari diri saya. Saya ingin jadi penulis di majalah arsitektur, bukan ingin menjadi pemain proyek. Saya tak suka dengan dunia proyek yang penuh dengan deadline. 5 tahun saya bekerja, hidup rasanya tak tenang. Waktu habis hanya untuk mengerjakan deadline. Begitu terus berulang sampai 5 tahun. Lalu, kapan saya punya waktu untuk belajar hal lain?

Alhamdulillah doa saya dikabulkan Tuhan. Saya punya banyak waktu luang ketika punya anak. Sekarang, tak hanya blog arsitektur saja yang saya geluti, tapi juga blog tentang kehidupan yang saya rasa lebih normal ketimbang hanya membahas bangunan. Hehe... Bolehlah saya curcol sedikit yak... Dengan menulis, hasrat saya terlampiaskan, rasanya plong dan... Ah, tak bisalah saya menjelaskannya dengan kata-kata.

Nah, tulisan tak akan menarik tanpa gambar dan desain grafis. Waktu kuliah, saya dipaksa untuk belajar desain grafis seperti membuat poster dengan Adobe Photoshop dan Corel Draw. Membuat presentasi menarik yang full  dengan penjelasan visual yang mudah dimengerti oleh penerima informasi. Saya pelajari semuanya sendiri dan hanya bermodalkan searching di Google. Saya melakukan semuanya sendiri karena tuntutan tugas kuliah. Dan saya bersyukur kuliah di jurusan arsitektur, meskipun awalnya dipaksa untuk serba bisa, hingga hari ini saya bisa memanfaatkan semua yang sudah saya pelajari di dunia kerja pun dunia maya. Dan untuk menggunakan software grafis lebih mudah bagi saya karena sudah punya dasarnya ketika kuliah dulu.

Di era digital ini, rasanya kita akan sangat ketinggalan sekali jika tidak mengenal teknologi grafis. Ibu rumah tangga saja sekarang mendapat penghasilan dari Youtube, Blog, dan media sosial lainnya tanpa harus keluar rumah bekerja dari pagi hingga petang. Waktu tidak habis di jalan, anak-anak tetap terurus, dan yang paling asyik bagi saya, tetap bisa belajar banyak hal meskipun hanya di rumah saja. 

Ada banyak pencapaian yang ingin saya capai untuk tahun ini berkaitan dengan dunia grafis yang semakin berkembang. Dan rugi sekali rasanya jika zaman sekarang kita kurang update dengan teknologi dan software-software pendukung. Anak SD aja udah main Youtube, masa kita cuma kepoin hidup orang di medsos? Bukankah lebih baik produktif daripada konsumtif?

Nah, resolusi saya di tahun 2019 ini antara lain :

Source : pixabay
Karena saya sudah resign dari konsultan arsitektur dan saat ini saya sedang punya bayi yang lucu, saya ingin lebih banyak menulis. Lebih tepatnya melampiaskan hasrat yang terpendam selama ini. Saya ingin menjadi orang yang berguna dengan banyak berbagi. Apapun itu, saya hanya ingin banyak menebar manfaat. Tidak ingin banyak kepo dengan kehidupan orang. Rasanya banyak waktu terbuang jika kita hanya banyak melihat tanpa kita sendiri yang action untuk dilihat. Bukan dilihat untuk pamer, tapi dilihat karena banyak memberi manfaat. Mengapa ingin berbagi dengan tulisan? Karena saya tak punya banyak waktu luang. Ada bayi mungil yang memerlukan perhatian ekstra. Saya bisa menulis kapan saja, saat si bayi sedang bobok cantik, saat si bayi sedang menyusu pun saya bisa menulis di hape. Tapi tulisan saja tak cukup, saya perlu belajar desain grafis juga untuk mendukung tulisan saya. Karena tulisan saja akan sangat membosankan tanpa warna dan grafis yang enak dilihat mata. Oleh karena itu, mendalami desain grafis juga saya masukkan ke dalam resolusi 2019 saya. 

Source : pixabay
Untungnya saya sudah pernah paham dasar-dasar grafis ketika kuliah. Jadi sekarang tinggal pendalaman saja. Saya merasa masih sangat ketinggalan jauh di bidang grafis. Pentingnya desain grafis bagi saya adalah, desain grafis mampu mendukung suatu tulisan dan menjadi rangkuman dari sebuah tulisan. Tak hanya itu, selain desain grafis, saya juga merasa perlu belajar tentang motion graphic dan juga video editing untuk membuat konten Youtube.
Source : pixabay
Nah, karena selama ini waktu saya banyak terbuang untuk mengejar dateline pekerjaan. Saya kehilangan banyak waktu untuk menjalankan hobi. Ya, saya punya hobi lain yaitu menjahit. Sejak tahun lalu saya berencana membuat konten Youtube tentang menjahit. Tapi tak pernah terealisasi. Mudah-mudahan saya punya banyak waktu untuk membuat konten di tengah kesibukan mengurus bayi.

Source : pixabay
Sejak awal 2010 ke atas, internet marketing mulai merajai pasar. Sejak dikenalnya Facebook, Twitter, Instagram, Blackberry Messenger, dan Whatsapp, pasar offline mulai ditinggalkan dan masyarakat mulai memasuki pasar online digital di dunia maya. Awalnya penjual hanya memfoto barang dagangan dengan kamera hape, share di grup yang ada kumpulan calon pembeli, dan akhirnya terjadilah interaksi jual beli. Lama-lama perkembangan teknologi digital mengajak kita untuk butuh sesuatu yang lebih dari sekedar foto saja. Edukasi dan pengetahuan menjadi sesuatu yang harus detail dijelaskan dalam sebuah produk. Pembeli tentu tidak bodoh, mereka ingin sesuatu yang berkualitas dan bagaimana caranya kita memberi tahu mereka tentang produk yang kita jual? Semua itu bisa dijelaskan lewat penjelasan visual. Sehingga tanpa meraba produk, pembeli akan puas sebelum membeli.

Orang-orang sudah tidak bisa dipaksa membeli, mereka semakin cerdas. Mereka akan mencari apa yang mereka butuhkan. Metode mengajak orang masuk ke dalam grup untuk melihat barang dagangan kita sudah tidak berlaku lagi saat ini. Mereka akan bosan dan keluar grup jika kita hanya menyuguhkan apa yang hendak kita jual saja. Apalagi jika penjelasan produk minim detail dan tidak jelas, hanya foto dan harga. Siapa yang bisa jamin produk kita itu bagus dan layak jual? Penjual tentu saja akan selalu bilang barang dagangannya bagus, tapi pembeli tak semudah itu dibohongi.

Pernah suatu waktu ada yang mengirim Whatsapp ke saya, tiba-tiba nomor asing itu mengirim gambar-gambar produk beserta harganya juga testimoni orang-orang yang sudah pernah membeli produknya. Saya bingung ini maksudnya apa. Waktu itu produknya berupa souvenir dengan foto-foto ala kadarnya. Kualitas foto penuh noise dengan kamera hape minim editing. Benar-benar ala kadarnya. Nomor itu mengirim sekitar 50 gambar dalam sekali waktu. Tanpa perkenalan, tanpa basa basi, tanpa tata krama, setelah lama saya berpikir, rupanya nomor itu bermaksud menjual produk. Mungkin lebih mirip seperti broadcast message, tapi via Whatsapp.

Pernah lagi dulu suami saya menyapa salah seorang anggota grup di suatu grup wirausaha, hanya say hai mengatakan bahwa satu grup di grup wirausaha itu. Tiba-tiba langsung disodori alat kosmetik pemutih dan penghilang bisul, jerawat, dan kurap. Dikirimkan testimoni before dan after menggunakan kosmetik tersebut beserta khasiat-khasiatnya. Karena risih, suami saya berusaha mengakhiri percakapan dengan sopan, mengatakan mungkin lain kali saja membeli produk tersebut, eh bukannya berhenti, nomor itu malah mengirim testimoni-testimoni yang lain. Semakin kita bermaksud menghindar, semakin gencar dia menjelaskan. Akhirnya nomor tersebut diblokir deh... ^_^

Itulah yang namanya brutal marketing. Kita tidak perlu menjelaskan bagaimana produk yang kita jual secara lebay. Toh tanpa dijelaskan dengan paksa seperti itu pembeli pastilah tahu mana produk yang benar-benar bagus dan produk yang cuma kaleng-kaleng. Dan metode seperti itu bukan membuat pembeli melirik, tapi malah lari kan? Sebenarnya jika produk itu disampaikan secara elegan dengan bahasa yang baik, dikemas dengan baik, tentu akan membuat pembeli tertarik, jadi tak perlulah penjual berkoar-koar berharap dagangannya menarik.

Nah, siapa tau temen-temen pembaca juga punya resolusi yang mirip dengan saya. Untuk mewujudkan resolusi itu, tentu saya harus belajar lebih banyak lagi. Saya butuh tempat belajar yang mumpuni untuk mendalami apa saja yang saya butuhkan seperti: Graphic Design, Digital Marketing, Motion Graphic, dan Web Design yang sesuai dengan kebutuhan saya.

Setelah searching via Mbah Google, saya menemukan DUMET School di pencarian utama. Ternyata, DUMET School menjadi solusi dari kebutuhan saya loh.



DUMET School itu lembaga kursus yang bergerak di bidang pendidikan khususnya kursus website, digital marketing, dan desain grafis. Sampai saat ini DUMET School sudah memiliki lulusan lebih dari 8000 orang dari berbagai status dan profesi mulai dari pelajar sekolah, mahasiswa, guru, dosen, staff profesional, freelancer, dll. Mereka tidak hanya yang tinggal di Jakarta saja namun banyak juga yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

DUMET School membuka cabang pertamanya pada tahun 2013. Sampai dengan tahun 2018 ini, DUMET School memiliki 5 cabang yang berlokasi di Kelapa Gading, Grogol, Tebet, Srengseng, dan Depok. Nah kebetulan banget saya akhir Maret ada rencana ke Jakarta, jadi bisa ikutan kursus di DUMET School deh.





Karena DUMET School punya visi misi yang simpel dan jelas. Mau tau apa visi dan misinya?

Visi : Memberikan dampak positif dalam hidup orang banyak lewat Teknologi Informasi. Bisa membantu dalam membentuk SDM yang ahli dalam IT. Mewujudkan sistem pendidikan di Indonesia dan Dunia yang berkualitas pada bidang Teknologi Informasi.

Misi : Membangun sistem pembelajaran IT yang mudah di terapkan. Mengembangkan metode dan materi belajar yang efektif dan efisien. Harus selalu menjadi yang terdepan dan No. 1

Alasan lain kenapa kamu harus pilih kursus di DUMET School adalah karena :

Selain itu juga, ada banyak pilihan program yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu.

Selain itu juga ada program Web Design, Design for Kids, Coding for Kids, Motion Graphic, dan juga Mobile Apps. Tuh, kurang banyak gimana lagi coba programnya? Lengkap banget kan? Kalo masih bingung juga, konsultasi aja dulu ke nomor di bawah ini :

Tentu aja bisa nyobain Free Trial nya. Caranya gimana? Cukup isi form yang tampak seperti gambar di bawah ini :
Kemudian, masukkan biodata kamu di dalam kolom yang sudah disediakan seperti di bawah ini :

Masih banyak lagi. DUMET School tiap bulan mengadakan lomba blog yang bisa diikuti setiap bulannya. Dan hadiahnya lumayan loh...
Gak cuma juara 1-3 aja, juara 4-10 juga dapat hadiah masing-masing dapat voucher pulsa senilai 50rb. Hadiahnya juga dikirim cepat gak pake lama. Artikel kamu bisa didaftarkan setiap tanggal 1-25 setiap bulannya. Setiap bulan tema artikelnya beda-beda. Meskipun kamu udah pernah menang, kamu masih bisa ikutan lomba blog lagi di bulan berikutnya tanpa batasan juara. Nah, untuk pengumuman dan pembagian hadiah setiap tanggal 29 tiap bulan. Hadiah bakal langsung dikirim ke rekening masing-masing. Untuk voucher pulsa langsung masuk ke nomor telfon yang kamu daftarkan. Gimana gak seru coba? Syarat dan ketentuan lomba blog bisa kamu lihat disini .

Tips Agar Kamu Juara

Agar kamu juara, mohon diperhatikan beberapa poin penting berikut:

  • Judul artikel unik, kreatif, menarik, dan beda dengan judul artikel peserta lainnya.
  • Artikel original hasil karya sendiri dan menarik untuk dibaca.
  • Berikan gambar atau video agar lebih menarik.
  • Share artikelnya di facebook kamu.
  • Ikuti semua syarat dan peraturan yang sudah ditetapkan.

Selain itu, di web DUMET School kamu juga bisa baca banyak artikel bermanfaat. Ada tutorial, tentang marketing, teknologi, artikel bebas, desain, dan juga tentang video editing.




Masih ragu juga? Kalau kamu masih ragu, kamu bisa kepoin medsosnya DUMET School di bawah ini :
  1. Instagram DUMET School.
  2. Facebook DUMET School.
  3. Twitter DUMET School.
  4. Youtube DUMET School.
Berikut adalah salah satu testimoni murid DUMET School

Nah, semoga tulisan ini bisa jadi bahan pertimbanganmu untuk milih tempat kursus yang akan mendukung desain grafismu. Yuk, buruan daftar sekarang ^_^


 


#lombablogdumet

No comments: