Monday, January 22, 2018

# Inspirasi # mommy

Suka Duka Kehamilan Trisemester Pertama

Assalamu'alaikum mommy kece...

Courtesy : Pinterest
Ini postingan kedua saya. Berhubung sekarang saya sedang hamil 3 bulan 3 minggu, yang sebentar lagi akan memasuki 4 bulan, saya ingin sekali berbagi cerita tentang suka duka di awal kehamilan pada trisemester pertama lalu.

Hmm... seharusnya diusia 3 minggu lebih kehamilan ini adalah masa jaya para bumil untuk merasakan ketenangan karena bebas dari morning sickness. Tapi berbeda dengan saya, morning sickness malah terjadi ketika memasuki bulan ketiga kehamilan. Awalnya saya merasa berada di atas angin di masa awal kehamilan , saya pikir saya akan baik-baik saja tanpa morning sickness, ternyata no... saya merasakannya.

Mual ketika menyantap makanan, eneg ketika mencium bau nasi dan bau-bauan menyengat lainnya. Oh,,, rupanya begitu rasanya ya :) Tapi tetap merasa alhamdulillah saja karena Allah telah menitipkan karunia terbesarnya kepada saya disaat banyak orang yang belum diberi kepercayaan untuk memiliki anak, Allah mempercayakan saya dan suami untuk dititipi berkah luar biasa ini... (Baper mode on...)

Saya sempat su'udzan dulu, saya pikir saya termasuk orang yang sulit memiliki anak, saya pikir saya kelelahan bekerja, saya lupa do'a di awal pernikahan dulu untuk menunda momongan karena ingin pacaran dulu dengan suami. Secara, kami hanya kenal 2 minggu kemudian menikah, jadi inginnya berdua dulu. Kami melupakan do'a kami. Di bulan ke 7 pernikahan, Allah memberikan hadiah luar biasa. Sebenarnya 6 bulan itu tidaklah lama, hanya kami saja yang kurang sabar.

Awal kehamilan dulu saya belum sadar. Bulan Oktober lalu saya merasa emosi sangat tidak stabil, lebih parah dari PMS. Awalnya saya kira saya mau halangan. Sasarannya ya suami tercinta. Waktu itu rasanya apa yang dia lakukan selalu salah di mata saya, begini salah, begitu pun salah. Sampai beliau pun merasakan emosi saya sudah tak terkendali lagi. Beberapa minggu bertengkar masalah-masalah sepele yang sebenarnya tak perlu dipertengkarkan. Dan semua masalah itu sayalah penyebabnya, Tapi siapa yang tau kalau sebenarnya saya hamil. Saya mulai curiga. Nafsu makan berkurang drastis. Badan makin kurus, emosi tak stabil, rasanya semua orang jahat. Padahal sebenarnya kondisi normal-normal saja, saya yang tidak normal.... :v

Lalu di bulan November saya telat 4 hari, sebenarnya tidak ingin baper, tapi entah mengapa saya curiga sepertinya saya hamil. Waktu itu minta diantar ke apotik untuk beli testpack. Suami bilang, "nantilah tunggu seminggu aja, nanti jadi baper..." Tapi saya ini tipe orang yang berpikir panjang. Saya berpikir, jika benar saya hamil kan saya bisa lebih hati-hati dalam berkegiatan. Kalo gak tau nanti saya sembrono...

Akhirnya suami pun menuruti saya untuk ke apotik beli testpack. Paginya saya cek ternyata saya beneran hamil. Waktu itu garis di testpact masih samar. Saya tanya-tanya ke temen yang sudah hamil duluan. Katanya nanti saja kalo mau ke dokter tunggu 2 minggu lagi daripada bolak balik karena biasanya kalau langsung ke dokter nanti disuruh balik lagi dua minggu lagi untuk bisa di USG. Selama menunggu 2 minggu itu, saya tanya sana sini kapan waktu yang tepat untuk USG. Saudara saya bilang, "Nanti saja pas 4 bulan. Yang mau dilihat itu apa? Kalau 5 bulan baru bisa lihat kelamin. Kalau sekarang buat apa, paling yang dilihat cuma titik gumpalan darah doank..." Jleb... Berniat mau bertanya pada yang sudah berpengalaman, eh malah dipatahkan begitu. Rasanya jleb... Karena perkataan itu saya pun berpikir sampai 3 bulan untuk USG. Catatannya adalah, ibu hamil itu hormonnya sedang tak stabil, ucapan yang sedikit saja menyentil itu bisa bikin sakit hati berkepanjangan, maklumlah ibu hamil kan tidak normal...

Dan waktu itu saya bertemu teman saya yang seorang bidan, dia waktu itu bertanya apa sudah di USG? Saya katakan belum karena masih mikir. Saya ceritakanlah omongan saudara saya itu, dan saya malah dimarahin sama teman saya, katanya, "Pentingnya USG di awal kehamilan itu adalah untuk mengetahui apakah kehamilan itu benar di dalam rahim atau di luar rahim? Jika terjadi di luar rahim kehamilan tidak bisa dilanjutkan dan harus digugurkan. Lebih baik tau sejak awal. Dan minimal periksa kehamilan pertama di puskesmas agar diberi vitamin-vitamin yang dibutuhkan ibu hamil." Dan jleb. Akhirnya saya mengerti. Saya terlalu kepikiran dengan omongan saudara saya sampai akhirnya saya menunda pemeriksaan. Saya merasa benar-benar tersesat saat itu. 

Akhirnya saya pun cek ke puskesmas terdekat, disana saya diberikan asam folat merek -folaxin- dan tablet anti mual, kata bidannya untuk awal kehamilan asam folatnya minum yang -folaxin-, nanti kalau sudah besar baru minum -folamil genio-. Nah, untuk ibu-ibu yang baru hamil sebaiknya langsung periksakan diri ketika mengetahui kehamilan. Tujuannya supaya kita bisa jaga-jaga supaya jangan terlalu capek, dan juga supaya bisa diberi vitamin-vitamin penunjang supaya gak mual. 

Seminggu kemudian saya ke dokter kandungan di Rumah Sakit Islam Arafah Jambi dengan dokter Suhair Quswain, saat itu usia kandungan saya sudah memasuki 3 bulan, saya pikir sudah saatnya untuk cek up. Itu juga setelah searching kesana kemari mencari dokter yang baik. Kabarnya ada dokter yang galak dan suka bikin tersinggung kalau ngomong. Untuk menghindari itu saya dengan Dr. Suhair saja. Beliau doker perempuan. Tadinya ada dokter praktek di dekat rumah orang tua yang sudah menyediakan USG 4D, tapi karena dokternya cowok suami tidak mengizinkan. 

Dan di RSI Arafah ternyata hanya bisa USG 2D, saya pikir bisa 4D. Saya ingin lihat kelengkapan organ tubuh debay. Tapi tidak apalah. Dokter bilang anak saya sehat, lincah, dan bergerak terus. Sewaktu di USG juga kaki tangannya bergerak aktif. Rasanya bersyukur sekali. Saya merasa terharu karena tidak menyangka ada sesosok malaikat di dalam rahim saya. Fotonya memang rada tidak jelas, tapi waktu di layar USG jelas banget. Waktu di USG pertama itu dokter bilang sudah 3 minggu 1 hari. Tapi badan saya masih kurus sekali. Berat badan pun cuma naik 1 kg. Dan karena dokter bilang tidak ada masalah dan bayi serta saya sehat-sehat saja, saya cuma diberi supemen -folamil genio-. Alhamdulillah tidak ada masalah.





Sekarang kehamilan sudah memasuki usia 3 bulan 3 minggu. Selama hamil selera makan saya sampai saat ini belum kembali. Karena takut debay kekurangan nutrisi, saya tetap makan meskipun eneg. Ketika mual makan nasi saya ganti dengan makan jagung, ubi, atau roti. Protein saya cicil. Ketika eneg dan perut terasa penuh saya makan ikan, atau telur, atau ayam saya makan belakangan. Entah kenapa saya jadi tidak suka sayur tapi konsumsi buah saya tingkatkan. Tapi entah mengapa rasanya masih kurus juga. Mungkin karena saya memang kurus ya... Karena sulit makan konsumsi susu saya jaga 2 kali sehari.

Dokter juga berpesan agar saya rutin check up ke puskesmas sebulan sekali. Untuk USG minimal 3 kali saja karena saya tidak punya masalah kehamilan. Hanya males makan. Hehe... Di puskesmas nanti ada tes darah untuk pemeriksaan virus HIV, program dari pemerintah, pemeriksaan urine, hemoglobin dan lain-lain. Dan alhamdulillah tidak ada masalah. Dari puskesmas juga saya mendapatkan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang harus selalu dibawa ketika check up sampai setelah persalinan dan imunisasi anak selesai. Ada banyak info penting di dalamnya.

Di puskesmas saya diberi tablet penambah darah -ferrous fumarate- yang harus diminum setiap hari 1 tablet, kalsium yang harus diminum 2 tablet sehari, dan juga kaplet salut selaput yang diminum 1 tablet sehari.

Di postingan berikutnya InsyaAllah saya akan review tentang susu hamil yang saya minum sebagai info tambahan untuk mommy kece....

3 comments:

Unknown said...

Yuli jadi pertama yang komen kak, ......seruuuuu ....😬😬😬😬😬😬😬😬

Unknown said...

hahaha... terima kasih sudah ikut meramaikan blog baru kakak yul....

Unknown said...

Sama2 kk